Alhamdulillah, semoga selalu senantiasa mendapat lindungan dari
Allah SWT. Setelah sekian lama vakum dari kegiatan menulis akhirnya ada rasa
greget kembali untuk menulis cerita yang mungkin tidak terlalu penting untuk dibaca
hehe.
Alhamdulillah juga ternyata saya sudah duduk di bangku
kuliah sejak berbulan-bulan lalu hehe. Flashback sedikit bahwa masa SMA adalah
masa yang indah. Masih bisa berekspresi dengan tulisan entah itu berfaedah atau
tidak. Yang pasti dengan menulis pikiran saya tidak buntu seperti apa yang saya
alami akhir-akhir ini. Memang yang sulit itu istiqomah sama konsisten sih ya
hehe. Sebenarnya sih mudah saja. Hanya saja pemikiran negative saya mungkin
yang selalu berhasil mendominasi diri ini. Semoga dijauhkan dari pemikiran negatif
yang membuat hidup tidak bahagia ya readers! Hehe…
Oya, tidak terasa tadi ya… saya sudah masuk kuliah. Semenjak
kuliah saya menjadi manusia sok sibuk. Padahal waktu luang sangat banyak. Saya
merasa manajemen waktu saya kurang baik. Tapi tenang, saat ini saya sedang
berusaha untuk bangkit kembali. Wedeeeh….
Sebenarnya sejak awal saya ingin bercerita pengalaman saya
yang menurut saya pribadi sangat unik, yaitu pengalaman saya mendapatkan status
mahasiswa. Saya tahu ada perjuangan orang lain
yang lebih pedih dan perih daripada saya, tapi ingin sekali rasanya
bercerita. Omong-omong saya pernah bilang juga sih ingin share pengalaman saya
kepada sebagian orang tapi sekali lagi tenang. Pengalaman unik waktu jaman
berjuang menjadi maba terangkum rapi dalam buku harian saya. Semoga masih utuh
ya, hehehe
Oya, kembali lagi. Menjadi mahasiswa itu susah-susah mudah.
Memang sangat tergantung pada diri sendiri. Kalau mahu maju ya berusaha kalau mahu
biasa-biasa saja yasudah mudah sekali. Intinya jadi mahasiswa tergantung usaha
dan kemampuan masing-masing individu. Disini kita dituntut untuk hidup mandiri
dalam segala hal. Yang sudah atau sedang menjadi mahasiswa pasti tahu ya dan
yang akan menjadi mahasiswa kalian pasti akan merasakan.
Kuliah itu berbeda dengan sekolah biasa. Kalau sekolah biasa
guru tidak bisa hadir di suatu pertemuan bisa tidak diganti tapi kalau
kuliah hukumnya wajib (meskipun ada
dosen yang hanya memberikan tugas).
Kebetulan saya pernah menjadi PJ atau Koordinator beberapa
mata kuliah. Apa itu PJ Matkul? Suka dukanya apa? Berikut penjelasannya.
PJ atau penanggung jawab merupakan seseorang yang mempunyai
kewajiban untuk mengurus masalah mata kuliah yang bersangkutan. Istilahnya
panjang tangannya dosen untuk menyampaikan informasi-informasi tentang matkul.
Seperti misal kalau ada ganti jadwal, dosen berhalangan, jadi pengumpul tugas
sementara, mencari jadwal pengganti, mendistribusikan materi dari dosen, dll.
Lalu suka dukanya apa?
Dari penjelasan pengertian saja mungkin sebagian orang sudah
tahu pasti suka dukanya apa saja hehe. Sudah tahu kan kalau berbeda kepala
berbeda pula pemikirannya. Kalau menurut saya pribadi, sukanya yaitu bisa
mengenal dan dikenal dosen lebih dekat karena sering komunikasi entah itu
langung maupun tidak langsung, jadi tidak kuper di kampus, suka dicari
teman-teman (kalau sedang dibutuhkan hehe) masih banyak sih keuntungannya.
Sedangkan dukanya apa saja?
Duka jadi PJ adalah kita siap-siap menjadi “buronan” teman
ketika akan ujian semester karena materi harus sudah ada di email, selain itu
juga kita harus mencari jadwal pengganti. Terlebih ketika akan ujian semester,
pasti jadwal akan padat. Kita akan dibuat pusing karena perlu mangimbangi
jadwal dosen dan bentrok-bentrok dengan mata kuliah lain. Ada lagi masalah
mencari ruangan. Biasanya setiap kampus berbeda sih prosedurnya. Kalau di
kampus saya tinggal tulis dipapan informasi depan ruangan dan meminta izin ke
Bapendik terkait peminjaman ruangan.
Selain itu, yang
mungkin membuat sebagian orang merasakan kurang asyik menjadi PJ adalah ketika
sulit menghubungi dosen sedangkan rakyat telah berkoar-koar ingin mengetahui
keputusan terkait jadwal pengganti. Ada dosen yang hanya membacanya saja, ada
yang balasnya singkat, dll.
Dari penjelasan diatas, sebenarnya menjadi PJ matkul adalah
hal yang ringan dan tidak sulit. Semua tergantung pada diri kita masing-masing
dan tergantung dosen masing-masing matkul. Hehehe., sebelum menjadi PJ matkul
disarankan telah mengetahui sedikit banyak karakter dari dosen yang
bersangkutan. Oiya… ingat! Dengan menjadi PJ Matkul tidak serta merta nilai
kita terjamin akan bagus. Semua mahasiswa sama hehe.
Nah, dari penjelasan panjang lebar yang sangat tidak
menyentuh isinya saya memohon maaf bagi yang sudah berkenan membaca. Ini adalah
secuil curhatan saya dikarenakan saya sedang ingin menulis sesuatu. Semoga
menambah wawasan bagi yang belum tahu. Ada salah kata, saya mohon maaf.
Hai kak, lagi cari cari masalah pj di internet terus nemu web nya kakak. Terima kasih kak telah berbagi pengalamannya.
BalasHapusSedikit membantu kak soalnya aku lg bingung nih apa sih tugas pj eh aku tau dan pastinya pasti manfaatnya dirasakan sampai seterusnya walau udah wisuda tencu
BalasHapusTerimakasih kak buat cerita pengalaman, baru bgt jadi pj, jd lagi cari tau banyak hal tentang pj matkul, terimakasih.
BalasHapusSanagt baik
BalasHapus