Suasana
malam di Kota Satria saat ini sepi, saya baru sadar bahwa banyak teman yang
mudik. Ternyata besok SBMPTN! Wah, ini merupakan ide insidental saat mata tak
bisa dipejamkan lagi karena bangun ditengah malam. Saya baru sadar ini adalah
tahun ketiga saya melewati ujian masuk bernama SBM!
Teman-teman,
hidup adalah sebuah perjalanan dimana masa-masa mudah ataupun sulit akan sering
kita hadapi dalam hidup ini. Apalagi bagi seorang muslim, dunia ini adalah
penjara. Kita semua hanya bisa berusaha dan berdoa, urusan akhir biar Allah
yang mengatur.
Sadar
atau tidak, pasti ada diantara kita merasakan bahwa masuk TK, SD, SMP, SMA
mudah-mudah saja, lantas masuk Perguruan Tinggi mengapa sulit sekali? Pertanyaan
seperti itu sering muncul ketika saya mengalami masa seperti teman-teman saat
berjuang berebut bangku kuliah.
Menarik,
menarik sekali!
Saya
tahu, banyak sekali para calon mahasiswa merasakan seolah hidupnya berakhir
karena gagal SNMPTN, ada juga yang merasakannya karena gagal SBMPTN. Ada lagi
merasa hidupnya berakhir karena gagal SIMAK atau ujian mandiri lainnya. Hal itu
wajar karena teman-teman belum merasakan perjalanan yang sesungguhnya.
Dulu
ketika hari pengumuman SNMPTN tiba, saya merasakan hal biasa-biasa saja. Mau
diterima alhamdulillah, mau gagal ya sudah. Saya lebih tertarik menunggu kabar
dari teman-teman sambil menunggu server kembali normal karena saking banyaknya
yang buka web. Saya memutuskan untuk membuka pengumuman menjelang magrib. Apa yang
saya bayangkan benar, saya dinyatakan gagal SNMPTN. Awalnya saya tegar, tapi
ketika melihat beberapa kali pengumuman dengan warna merah ternyata hati ini
belum bisa menerimanya. Saya merasa sedih belum lagi banyak saudara-saudara
bertanya terkait hal ini. Jujur, saya merasa tanggung jawab moral saya sedang
diuji saat itu, mungkin teman-teman ada yang merasakannya juga saat ini. Kebodohan
saya adalah saya merasa menjadi anak yang bodoh ketika saya gagal SNMPTN
sedangkan teman saya banyak yang lulus SNMPTN.
Hal
serupa saya alami ketika melihat pengumuman SBMPTN dan SIMAK! Saya merasakan
kebingungan karena belum bisa lulus untuk duduk di bangku perguruan tinggi.
Hingga akhirnya, saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti ujian masuk
mandiri dan itu merupakan kesempatan terakhir saya. Ya, akhirnya saya diterima
di universitas saya sekarang ini. Awalnya tak terencanakan, belum bisa terima. Alhamdulillah
lama-lama bisa bersyukur.
Teman-teman,
saya melihat yang mungkin menjadi problematika adalah teman-teman belum
merasakan jalannya, teman-teman masih merasakan teman SMA akan menjadi teman
kuliah, dan idealisme kampus atau jurusan.
Kadang
banyak yang bertanya tentang jalur ujian masuk ke perguruan tinggi, padahal
banyak sekali informasi di internet terkait hal itu. Inilah yang menjadi
tantangan kita, maukah kita mencari informasi lebih atau hanya sekedar
mengikuti arus kehidupan. Hal inilah yang menjadikan kita merasa bahwa, SNMPTN
adalah salah satunya jalan untuk mendapatkan bangku kuliah. SALAH BESAR. Masih ada
SNMPTN, Ujian masuk mandiri, SIMAK, UTUL, dll.
Mungkin
juga kita sering merasakan bahwa kita akan satu almamater dengan teman dekat. Kita harus sadar bahwa cerita kehidupan orang
satu dengan orang lain berbeda. Toh kita juga akan mendapatkan teman di bangku
kuliah. Banyak kasus yang terjadi sperti SBM daftar di kampus yang sama tapi
pada akhirnya ada saja yang gagal lalu mengikuti UM di kampus yang berbeda. Jadi,
nikmatilah hidup!
Sikap
kita yang serba “HARUS” juga kadang
membuat kita repot sendiri. Misal saya hanya ingin kuliah di UI, semua tahapan
sudah dilalui tapi rejeki belum kemari lalu mau bagaimana lagi?
Teman-teman,
kita boleh memasang target tapi kalau kita mendapatkan suatu hal yang jauh dari
target kita bersyukurlah. Maka, Allah akan menambah nikmat kita.
Siapa
tahu nantinya teman-teman diterima di kampus yang sama
sekali tidak terbayangkan dipikiran, maka syukurilah. Allah memberikan apa yang
kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. Apabila merasakan kegelapan,
curigalah bukankah teman-teman yang dikirim untuk menjadi penerangnya?
Ada
pula yang gagal SNMPTN, SBMPTN, UJIAN MANDIRI tapi diterima di perguruan tinggi
luar negeri. Keren kan? Ingat, rencana Allah lebih indah daripada rencana kita.
Jangan takut gagal akan hal seperti ini karena sangat banyak jalan tinggal kita
bisa sabar atau tidak. Ada yang gagal tahun ini, tahun depan pun masih bisa.
SEMANGAT!!! Dunia luas, tak sebatas apa yang sedang saat ini kita pikirkan. Banyak
hal yang harus kita ketahui, banyak tempat yang harus kita jelajahi.
Semoga
tulisan ini bisa menambah semangat teman-teman. Apabila ada salah kata mohon
maaf. Semangat!
Luruskan
niat untuk menimba ilmu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar