Semangat untuk saya! - Mister Capung

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Sabtu, 19 Mei 2018

Semangat untuk saya!


Marhaban ya Ramadhan, saya bersyukur masih bisa menjumpai ramadhan pada tahun ini. Allah masih memberikan saya kesempatan untuk memperbaiki diri sebelum kembali kepada-Nya. Tapi, ada hal aneh dalam diri saya. Hati saya keras bagaikan batu, tidak bisa meresapi apa esensi kehidupan sebenarnya. Mungkin ini adalah timbal balik dari segala kemaksiatan yang telah saya lakukan belakangan

Saat saya sedang menulis tulisan ini, waktu terasa begitu cepat. Tak disangka ini adalah hari ketiga bulan ramadhan. Jelas hal ini dirasa seperti angin yang lewat begitu saja karena saya menyombongkan diri dengan begitu banyak aktivitas keduniaan. Menjelang ramadhan pun saya seolah-olah masih belum siap untuk menyambut bulan yang penuh berkah. Tugas perkuliahan yang seharusnya tidak dijadikan alasan sebagai penghambat ibadah mau tidak mau memang begitu.
“Saya ingin fokus beribadah! Saya ingin fokus beribadah!” sesekali saya berteriak dalam diri.
Tapi mau bagaimana lagi, tugas dan tanggungjawab saya sebagai mahasiswa juga harus saya selesaikan mengingat kalender akademik tahun ini menuntut untuk seperti itu.

Satu hal yang saya sayangkan dalam diri saya saat ini adalah meskipun saya berjuang, berusaha bangun untuk mencari kenikmatan beribadah, tetap saja saya belum mendapatkannya. Apakah ini suatu pertanda hati saya kotor? Kadang saya menangis sendiri, betapa buruknya akhlak saya. Bagi siapa saja yang membaca tulisan ini, doakan saya ya agar saya tetap dalam lindungan Allah SWT.

Saya sempat iri dengan teman-teman saya yang masih tinggal di asrama. Pasti mereka bahagia, hafalan mereka pasti bertambah, bacaan mereka pasti tambah bagus. Sedangkan saya?  Ahh... meskipun ini keputusan saya, semoga ini menjadi motivasi saya untuk bisa berdiri tegak di jalan Allah secara perlahan.
Belum lagi akhir-akhir ini saya kagum kepada seseorang. Saya baru melihat dia di masjid. Shalat selalu di shaf depan belakang imam, ketika melihat dia pasti sedang membaca mushaf, di waktu lain dia sedang sholat sunah dan khusuk berdoa kepada Allah. Ketika saya bertanya kepada salah seorang teman, ternyata dia adalah mualaf. Alhamdulillah, semoga Allah memberikan istiqomah kepada dia, saya dan kita semua.
Melihat seperti itu, pikiran saya semakin menjadi-jadi. Saya  ingin beribadah seperti dia ya Allah!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar